[TENGGARONG] Hingga hari keenam sejak peristiwa runtuhnya Jembatan Kartanegara pada Sabtu (26/11), di Tenggarong, Kutai Kartanegara, warga terus berdatangan untuk menyaksikan dari dekat jembatan yang telah runtuh tersebut dan upaya evakuasi yang dilakukan Tim SAR.
Pantauan Antara, Jumat (2/12), warga Samarinda, Tenggarong, maupun Tenggarong Seberang, sengaja datang ke lokasi tersebut untuk menyaksikan dari dekat jembatan kebanggaan warga Kabupaten Kutai Kartanegara itu.
Dari sisi arah Tenggarong Seberang, puluhan warga datang secara bergantian baik menggunakan mobil maupun sepeda motor, bahkan ada yang membawa serta anak-anak.
Meski dibatasi dengan garis polisi dan dijaga belasan anggota TNI dan Satpol PP, sebagian warga sibuk mengabadikan rangka jembatan yang runtuh.
"Kami sengaja datang ke sini, karena jembatan ini sering kami lewati. Sekarang sudah tinggal kenangan dan saya merasa perlu mengabadikan kerangka jembatan yang ambruk ini," ujar seorang warga Samarinda, Ridwan yang datang bersama isteri dan dua anaknya.
Ridwan mengaku baru sempat datang menyaksikan jembatan yang mirip dengan "Golden Gate" di San Fransisco, Amerika Serikat itu, karena kesibukannya bekerja di salah satu perusahaan swasta di Samarinda.
Sedangkan di arah seberang, yakni di Kecamatan Tenggarong, yang juga menjadi posko tim penyelamatan, puluhan warga dengan mobil dan sepeda motornya terlihat memenuhi tepi Sungai Mahakam untuk melihat proses evakuasi yang dilakukan Tim SAR.
Di wilayah tersebut, tidak semua orang diperkenankan memasuki wilayah yang dijadikan posko tim penyelamatan (SAR).
Kedatangan warga di sekitar lokasi jembatan runtuh tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi para pedagang makanan dan minuman ringan. Mereka mengaku mendapat keuntungan dua hingga tiga kali lipat dari biasanya.
Sementara itu, upaya pencarian korban yang dilakukan Tim SAR pada Jumat sejak pagi hingga petang belum membuahkan hasil. Namun Tim SAR menginformasikan bahwa sejumlah kendaraan yang sebelumnya berada di rangka jembatan di dasar Sungai Mahakam, telah berada di luar rangka jembatan karena derasnya arus di dasar sungai.
Dengan demikian, hingga Jumat petang, jumlah korban yang telah ditemukan masih berjumlah 20 orang dan telah teridentifikasi seluruhnya. Sedangkan belasan orang lainnya diperkirakan masih terjebak di dalam kendaraan yang berada di dasar sungai bersama badan jembatan yang runtuh. [Ant/L-9]
Pantauan Antara, Jumat (2/12), warga Samarinda, Tenggarong, maupun Tenggarong Seberang, sengaja datang ke lokasi tersebut untuk menyaksikan dari dekat jembatan kebanggaan warga Kabupaten Kutai Kartanegara itu.
Dari sisi arah Tenggarong Seberang, puluhan warga datang secara bergantian baik menggunakan mobil maupun sepeda motor, bahkan ada yang membawa serta anak-anak.
Meski dibatasi dengan garis polisi dan dijaga belasan anggota TNI dan Satpol PP, sebagian warga sibuk mengabadikan rangka jembatan yang runtuh.
"Kami sengaja datang ke sini, karena jembatan ini sering kami lewati. Sekarang sudah tinggal kenangan dan saya merasa perlu mengabadikan kerangka jembatan yang ambruk ini," ujar seorang warga Samarinda, Ridwan yang datang bersama isteri dan dua anaknya.
Ridwan mengaku baru sempat datang menyaksikan jembatan yang mirip dengan "Golden Gate" di San Fransisco, Amerika Serikat itu, karena kesibukannya bekerja di salah satu perusahaan swasta di Samarinda.
Sedangkan di arah seberang, yakni di Kecamatan Tenggarong, yang juga menjadi posko tim penyelamatan, puluhan warga dengan mobil dan sepeda motornya terlihat memenuhi tepi Sungai Mahakam untuk melihat proses evakuasi yang dilakukan Tim SAR.
Di wilayah tersebut, tidak semua orang diperkenankan memasuki wilayah yang dijadikan posko tim penyelamatan (SAR).
Kedatangan warga di sekitar lokasi jembatan runtuh tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi para pedagang makanan dan minuman ringan. Mereka mengaku mendapat keuntungan dua hingga tiga kali lipat dari biasanya.
Sementara itu, upaya pencarian korban yang dilakukan Tim SAR pada Jumat sejak pagi hingga petang belum membuahkan hasil. Namun Tim SAR menginformasikan bahwa sejumlah kendaraan yang sebelumnya berada di rangka jembatan di dasar Sungai Mahakam, telah berada di luar rangka jembatan karena derasnya arus di dasar sungai.
Dengan demikian, hingga Jumat petang, jumlah korban yang telah ditemukan masih berjumlah 20 orang dan telah teridentifikasi seluruhnya. Sedangkan belasan orang lainnya diperkirakan masih terjebak di dalam kendaraan yang berada di dasar sungai bersama badan jembatan yang runtuh. [Ant/L-9]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar